BERBAGI ILMU


Model Desain Pembelajaran Berorientasi Pencapaian Kompetensi (DSI-PK)



A.Pengertian Model DSI-PK
        Model Desain Instruksional Berorientasi Pencapaian Kompetensi (DSI-PK) adalah gambaran proses rancangan sistematis tentang pengembangan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dalam upaya pencapaian kompetensi.
           Model DSI-PK merupakan salah satu model pengembangan sistem pembelajaran yang berorientasi pada tuntutan sosial kedaerahan dengan mengutamakan sejumlah kompetensi yang dibutuhkan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik dapat survive menjalani kehidupannya.
   B. Konsep Model DSI-PK
Prosedur pengembangan DSI-PK terdiri dari tiga bagian penting, yaitu:
Pertama analisis kebutuhan, yakni proses penjaringan informasi tentang kompetensi yang dibutuhkan anak didik sesuai dengan jenjang pendidikan. Dalam proses analisis kebutuhan dimaksud meliputi dua hal pokok yakni analisis kebutuhan akademis dan kebutuhan nonakademis.
Kedua, adalah pengembangan, yakni proses mengorganisasikan materi pelajaran dan pengembangan proses pembelajaran. 
Ketiga, adalah pengembangan alat evaluasi , yang memiliki dua fungsi utama, yaitu evaluasi formatife dan evaluasi sumatife. Evaluasi formatife dilakukan untuk melihat sejauh mana efektivitas program yang telah disusun oleh guru. Evaluasi sumatife digunakan untuk memperoleh informasi keberhasilan siswa mencapai kompetensi.

Karakteristik  DSI-PK  sebagai berikut:
  • Model DSI-PK adalah model desain yang sederhana dengan tahapan yang jelas dan bersifat praktis.
  • Model Desain secara jelas menggambarkan langkah-langkah yang harus ditempuh.
  • Model Desain merupakan pengembangan dari analisis kebutuhan.
  • Model Desain ditekankan kepada penguasa kompetensi sebagai hasil belajar yang dapat diukur.

       Langkah-langkah merencanakan desain instruksional sebagai berikut ini:

  • Buatlah atau susunlah pokok bahasan, dan tentukan tujuan untuk tiap pokok bahasan tersebut (goals, topics and general purposes).
  • Sebutkan karakteristik siswa yang penting sehubungan dengan desain yang akan dibuat (learner charachteristics).
  • Sebutkan apa saja yang menjadi tujuan belajar yang akan dicapai oleh siswa dimana hasil belajar siswa tersebut memungkinkan untuk diukur (learning objectives).
  • Buatlah daftar isi (materi) pelajaran yang akan membantu tiap tujuan sub 3 di atas (subject content).
  • Kembangkan suatu tes perkiraan (assessment) untuk menjajaki latar belakang siswa dan pengetahuan siswa tentang pokok bahasan yang akan diajarkan (pre-assessment).
  • Tentukan kegiatan mengajar dan belajar, serta pilihlah sumber-sumber belajarnya (teaching/learning activities and resources).
  • Koordinasilah semua sarana penunjang seperti anggaran, personalia, fasilitas, peralatan, dan jadwal kegiatan untuk menunjang terlaksananya rencana pengajaran (support services).
  • Buatlah evaluasi hasil belajar siswa untuk menguji kembali apakah perancanaan sudah berjalan sebagaimana diharapkan atau belum (evaluation).

        C. Kompetensi awal dan karakteristik awal peserta didik
  Kompetensi awal peserta didik diperoleh dari sumber internal yang berupa bakat dan dua sumber eksternal, yaitu pendidikan dan pengalaman. Kombinasi kedua sumber tersebut diperoleh peserta didik sebelum mengikuti proses instruksional. Kompetensi awal ini merupakan faktor yang akan dibandingkan dengan kompetensi akhir, yaitu kompetensi yang dicapai peserta didik setelah menyelesaikan proses intruksional.

 Kompetensi akhir dirumuskan oleh tiga pihak yang paling berkepentingan dalam proses instruksional, yaitu peserta didik, penyelenggara pendidikan termasuk pengajar dan pengola satuan pendidikan, dan masyarakat pengguna lulusan.

      Agar proses instruksional berlangsung dengan baik, maka perlu diperhatikan karakteristik awal peserta didik. Karakteristik awal itu antara lain menyangkut motivasi belajar, akses terhadap sumber belajar, kebiasaan belajar, domisili tempat tinggal diukur dengan jarak dari pusat penyelenggara pendidikan, saluran komunikasi dan media yang tersedia, disiplin dalam mengatur waktu, kebiasaan belajar , dan secara sistematik dan kebiasaan belajar dalam berfikir tentang penerapan materi yang dipelajari.

   D.Faktor Pendukung dan Penghambat Model DSI-PK

Faktor Pendukung Model DSI-PK:

Ø  Sarana dan prasarana yang memadai.
Ø  Kebijakan kepala sekolah untuk membantu kreatifitas guru dan peserta didik.
Ø  Dukungan dan keterlibatan banyak pihak di sekolah sehingga mengakibatkan komitmen untuk menyukseskan implementasi model (DSI-PK).

Faktor penghambat Model DSI-PK:
  • Pemahaman guru terhadap konsep model DSI-PK minim. 
  • Penilaian hasil belajar peserta didik merupakan hal yang cukup rumit.
  • Keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran kurang.
  • Sarana dan prasarana belum memadai.
  E. Implikasi terhadap Guru
Dalam peranan Model Desain Pembelajaran Berorientasi Pencapaian Kompetensi (DSI-PK) ini peran guru sangat diharapkan karena pentingnya kreativitanya diharapkan mampu mensukseskan model desain ini. Model DSI-PK sebenarnya lebih menekankan pada tujuan untuk membentuk siswa yang memiliki kemampuan dasar dan bukan siswa yang hanya menguasai bahan peajaran. Dengan demikian, secara keseluruhan, pelaksanaan pendidikan harus berorientasi pada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki siswa dengan senantiasa mengakui bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda.
Oleh karena itu, proses pengembangan Model DSI-PK ini diserahkan kepada guru karena dianggap lebih mengenal potensi siswa yang diajarkan, serta keadaan daerah lingkungan yang melingkupnya. Model DSI-PK merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, maka terdapat sejumlah kompetensi yang harus dicapai oleh siswa sesuai dengan tingkatnya. Sedangkan suatu kompetensi untuk mencapai kebarhasilan dalam melaksanakan tugas tertentu harus didukung oleh pengetahuan, sikap dan apresiasi. Tanpa pengetahuan dan sikap tidak akan mungkin muncul suatu kompetensi tertentu, menekankan pada proses penerapan  dan nantinya akan diketahui hasil yang telah dicapai dalam perubahan yang terjadi, perubahan pengetahuan, sikap dan nilai siswa.


Sekian informasi yang dapat saya berikan hari iniT'rimakasih sudah  membacaSemoga bermanfaat



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODEL-MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengertian Kurikulum & PAK menurut Para Ahli serta Sejarah Kurikulum & Perbedaan Kurikulum di Indonesia dengan di luar Negeri

"Pengertian Kurikulum dan Pengertian PAK"