ASAS-ASAS ATAU LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
ASAS-ASAS
ATAU LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
A. Pengertian Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum merupakan
suatu proses penyelenggaraan pendidikan yang menghasilkan suatu bentuk
pembelajaran yang lebih baik yang berdasarkanb kepada asas-asas pengembangan
secara menyeluruh sehingga kegiatan dalam belajar mengajar menjadi lebih baik.
B. Asas
Pengembangan Kurikulum
Beberapa
pendapat para ahli yang menjelaskan tentang pengertian asas atau landasan;
1. Robert
S. Zais (1976), mengemukakan empat landasan pengembangan kurikulum, yaitu: 1). Philosophy and the nature of knowledge; 2).
Society and culture; 3). the individual; 4). Learning theory. Kurikulum sebagai suatu sistem terdiri atas empat
komponen, yaitu: komponen tujuan (aims,
goals, objektives), isi/materi (contens),
proses pembelajaran (learning activites),
dan komponen evaluasi. Agar setiap komponen bisa berjalan sesuai fungsinya
secara tepat dan bersinergi, maka perlu di dukung oleh sejumlah landasan atau
asas yaitu landasan filosofis sebagai landasan utama, masyarakat dan
kebudayaan, individu (peserta didik), dan teori-teori belajar.
2. Tyler
(1998) mengemukakan pandangan yang erat kaitannya dengan beberapa aspek yang
melandasi suatu kurikulum (school
purposes), yaitu:“use of philosophy,
studies of contemporary life, and use of psychology of learning”.
Menurut Nasution (1995), ada lima
asas yang mendasari pengembangan setiap kurikulum, yaitu: Asas Filosofis, Asas
psikologi, Asas sosiologi, Asas organisatoris, Asas religiu.
1. Asas
Filosofis
Sekolah
bertujuan mendidik anak agar menjadi manusia yang baik, yang ditentukan oleh
nilai-nilai, cita-cita atau filsafat yang dianut negara, juga guru, orang tua,
masyarakat dan bahkan dunia. Perbedaan filsafat dengan sendirinya akan
menimbulkan perbedaan dalan tujuan pendidikan, bahkan pelajaran, cara mengajar
dan cara menilai.
Pendidikan
di negara otokratis akan berbeda dengan negara yang demokratis, pendidikan di
negara yang menganut agama Buddha akan berbeda dengan pendidikan di negara yang
memeluk agama Islam atau Kristen.
2. Asas
psikologi
·
Psikologi Anak
Sekolah
didirikan untuk kepentingan anak, yakni menciptakan situasi-situasi dimana anak
dapat belajar untuk mengembangkan bakat dan potensinya. Selama berabad-abad
anak lebih dipandang sebagai orang dewasa kecil. baru setelah Rousseau anak itu dikenal sebagai anak
dan dilakukan penelitian ilmiah untuk lebih mengenalnya. Sejak permulaan abad
ke-20, anak kian mendapat perhatian sebagai salah satu asas dalam perkembangan
kurikulum. Timbulah aliran yang disebut progesif. Kurikulum yang sangat
berorientasi pada minat dan perkembangan anak disebut “Child Centered Curriculum”. Kurikulum ini merupakan reaksi terhadap
kurikulum yang ditentukan oleh orang dewasa tanpa menghiraukan kebutuhan dan
minat anak. Gerakan ini menarik perhatian para pendidik, khususnya para
pengembangan kurikulum, untuk selalu menempatkan anak sebagai salah satu pokok
pemikiran.
·
Psikologi Belajar
Pendidikan di sekolah diberikan dengan
kepercayaan dan keyakinan bahwa anak-anak dapat dididik, dapat dipengaruhi
perilakunya. Anak-anak dapat belajar, dapat menguasai sejumlah pengetahuan,
dapat mengubah sikapnya, dapat menerima norma-norma dan dapat menguasai belajar
anak itu? Kalau kita memahami dengan baik, bagaimana proses belajar anak itu berlangsung,
serta dalam keadaan yang bagaimana belajar itu memberi hasil yang
sebaik-baiknya, maka kurikulum dapatr direncanakan dan dilaksanakan dengan cara
yang lebih efektif. Pertanyaan tersebut melahirkan berbagai teori belajar, yang
antara satu teori dengan teori lainnya berbeda-beda bahan bertentangan.
Masing-masing teori itu memiliki kebenarannya sendiri-sendiri, kedati hampir
umumnya teori itu tidak dapat secara lengkap memberikan gambaran tentang
keseluruhan proses belajar itu.
3. Asas
Sosiologi
Tiap
masyarakat mempunyai norma-norma, adat kebiasaan yang tak dapat tiada harus
dikenal dan diwujudkan anak dalam pribadinya, lalu dinyatakan dalam
perilakunya. Tiap masyarakat memiliki anutan corak nilai yang berlainan. Tiap
anak akan berbeda latar belakang kebudayaannya. Perbedaan ini harus
dipertimbangkan dalam kurikulum, disamping perubahan yang terjadi di masyarakat
akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Oleh
sebab masyarakat suatu faktor yang begitu penting dalam perkembangan kurikulum,
maka masyarakat dijadikan salah satu asas. Betapa punh pentingnya asas ini,
tetapi penerapannya dalam pengembangan kurikulum harus dijaga agar tidak
mendominasi sehingga timbul kurikulum yang berpusat pada masyarakat atau “Society Centered Curriculum”.
4. Asas
Organisator
Persoalan
yang terkait dengan asas ini ialah bagaimana bahan pelajaran akan disajikan.
Setiap organisasi kurikulum mempunyai kebaikan dan sekaligus kekurangan
ditinjau dari segi-segi tertentu. Selain itu, bermacam-macam organisasi
kurikulum dapat dijalankan secara bersama di satu sekolah, bahkan yang satu
dapat membantu atau melengkapi yang lainnya.
5. Asas
Religius
Dalam
Undang-undang N0.20 Tahun 2003, pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab. Untuk
mengembangkan diri peserta didik yang beriman serta bertakwa kepada Tuhan yang
Maha Esa serta berakhlak mulia, maka pastinya memerlukan asumsi-asumsi
religius.
C. Kesimpulan
Pengertian pengembangan kurikulum
merupakan suatu proses penyelenggaraan pendidikan yang menghasilkan suatu
bentuk pembelajaran yang lebih baik yang berdasarkan kepada asas-asas
pengembangan secara menyeluruh sehingga kegiatan dalam belajar mengajar menjadi
lebih baik. Mengembangkan kurikulum bukan hal yang mudah dan sederhana, karena
banyak hal yang harus dipertimbangkan. Dalam pengembangan kurikulum, banyak hal
yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan.
Perkembangan kurikulum didasari atas beberapa asas antara lain yaitu: asas
filosofis, asas psikologi, asas sosiologis, asas organisatoris dan asas
religius.
D. Implikasi
Pengembangan kurikulum hendaknya
memberikan pengalaman yang serasi dengan kebutuhan penyesuaian diri dan
pengembangan kepribadian yang terintegras. Kurikulum harus disusun dan
dilaksanakan dengan memperhatikan kesiapan para siswa, karena hal ini
mempengaruhi proses pendidikan. Pengembangan pelaksanaan kurikulum hendaknya
terdiri atas unit-unit yang luas dan menyeluruh yang melibatkan siswa aktif dan
memadukan pola pengalaman yahng bermakna dan memiliki tujuan. Sekolah adalah
suatu intitusi sosial yang didirikan dan diperuntukkan bagi kepentingan
masyarakat. Oleh karena itu pengembangan kurikulum harus berasaskan dan
berlandaskan filosofis, psikologi, sosiologis, organisatoris dan religius.
Sekian dan T'rimakasih
semoga bermanfaat
Komentar
Posting Komentar